Hello international education program scholarship hunters, this time there is good news for you. The Tropical Medicine master’s study program, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University opens opportunities for international students who wish to study here. This scholarship is organized by The Gadjah Mada International Fellowship (GMIF) in 2024.

Introduction
The Gadjah Mada International Fellowship (GMIF) Degree Program stands as a beacon of educational opportunity, extended by Universitas Gadjah Mada (UGM) to international students seeking to pursue a Master’s degree (especially in Master of Science in Tropical Medicine). With a special emphasis on candidates from the ASEAN region (excluding Indonesia) and Global South Countries, this scholarship program aims to empower individuals with outstanding academic achievements to excel in their chosen fields of study. Through the pursuit of Master’s degrees in relevant fields, GMIF participants not only enhance their own knowledge and skills but also lay the foundation for progress and development within their home countries. With a vision for a brighter future built upon the pillars of education and innovation, GMIF nurtures the next generation of leaders who will drive positive change and create impact on a global scale.

Eligibility
Make sure that you complete the following eligibility to register this scholarship program.

  1. Maximum age: 30
  2. Hold a bachelor’s degree in Engineering, Psychology,
  3. Medicine/Health, Agriculture, Agricultural Technology, Forestry,
  4. Animal Science, Law, Social and Political Science, Cultural Science, or related fields
  5. Excellent bachelor’s degree academic record (GPA of at least 3.0 on 4.0 GPA scale or any other documents proving candidates adequate academic qualification) for master program applicants
  6. Good proficiency in English (TOEFL ITP score of at least 500 or IELTS 6.0)
    Recommendation letter from previous institution or supervisor

Scholarship Coverage
Some of the funding coverage that this scholarship can cover include the following.

  1. Waived tuition fee (Four semesters for Master Program); tuition fee will be borne by the students upon extension (if any)
  2. Living allowance expenses according to Yogyakarta rate: 1) Maximum one semester for Indonesian Language Program/ INCULS for those who enroll in the INCULS Program (the length of language program depends on the result of Bahasa proficiency Placement Test); 2) Four semesters for Master Program
  3. A round-trip international airfare (direct economy class)
  4. Health insurance during the fellowship program
  5. Electronic Visa and Limited Stay Permit (ITAS) during the fellowship program
  6. Thesis research incentive of Rp10.000.000 for Master Program (will be given to the research supervisor)
    Student Dormitory

Number of Fellowship
The number of fellowships offered for GMIF Degree 2024 is 15 fellowships of a full-time master degree program

Registration Timeline
Download the registration flyer below to see the timeline more clearly. Download registration pamphlet

How to Register Scholarship?
Send all required documents via the following email address admission@ugm.ac.id, cc to wcu@ugm.ac.id.

Need Help?
If you need further assistance, please contact our email at ikt.fk@ugm.ac.id or visit our social media by clicking our link below.

  1. Instagram: @tropmedugm
  2. Twitter: @tropmedugm
  3. Facebook: S2 Ilmu Kedokteran Tropis
  4. Website: s2tropmed.fkkmk.ugm.ac.id
  5. Linkedin site: Ilmu Kedokteran Tropis UGM
  6. WhatsApp/ Call: +62 813-1578-4226

Best regards,
Tropical Medicine Postgraduate Program,
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
==================================================
Address: Jl. Farmako, Sekip Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Tropmed (22/03/2024). Ular merupakan reptil tak berkaki dengan tubuh yang panjang dan tertutup oleh lapisan kitin yang berbentu sisik. Ada berbagai jenis ular yang tersebar di Indonesia baik berbisa maupun tidak berbisa dengan ciri fisik yang berbeda-beda pula. Bahkan ada beberapa kasus dimana masyarakat awam mengira mereka melihat ular karena memiliki ciri fisik yang sama, padahal hewan tersebut merupakan reptil dengan nama yang berbeda, yaitu kadal. Ular dapat menjadi ancaman bagi manusia sehingga perlu menjadi adanya upaya ekstra untuk mencegah terjadinya ular.

Pada forum Guest Lecture dengan tema Mengenali Risiko Perjalanan Terkait Kejadian Keracunan, Gigitan Binatang Berbisa (Snake Bites)” yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Kedokteran Tropis UGM, Dr. dr. Tri Maharani, M.Si. Sp.EM. atau kerap disapa dengan dr. Maha mengungkapkan bahwa salah satu cara untuk mencegah gigitan ular adalah dengan menggunakan kelambu. Kelambu terbukti efektif untuk mencegah kehadiran ular yang berpotensi membahayakan manusia. Seseorang yang terkena gigitan ular akan mengalami pembengkakan pada area sekitar gigitan. Hal tersebut dikarenakan racun pada bisa ular menghambat peredaran darah sehingga menyebabkan penyumbatan aliran darah. Selain itu, apabila luka gigitan tidak segera ditangani dengan baik dapat berakibat fatal seperti infeksi bahkan berujung pada kematian.

Sebagai salah satu tim peneliti gigitan ular dari Kemenkes Republik Indonesia, dr. Maha memaparkan data bahwa sepanjang tahun 2018 hingga 202 kasus gigitan ular yang paling banyak ditemukan dari jenis ular kobra jawa (Naja sputatrix). Bekas gigitan ular ini sangat khas dengan menimbulkan nekrosis, pembengkakan, bersifat kardiotoksin, dan neurotoksin. “Di Indonesia ada dua spesies kobra yakni kobra jawa dan kobra sumatra (Naja sumatrana). Namun belum ada antivenom dari pabrik Thailand dan Australia. Jadi kita harus bikin sendiri,” kata Tri Maharani kata Tri Maharani dalam kuliah umum yang bertajuk “Mengenali Resiko Perjalanan terkait Kejadian Keracunan Gigitan Binatang Berbisa”, Rabu (20/3) Ruang Auditorium Lt. 5 Sekolah Pascasarjana UGM (dikutip dari media Humas UGM).

dr. Maha selaku narasumber juga memberikan edukasi kepada peserta Guest Lecture mengenai bagaimana membedakan gigitan ular berbisa dengan yang tidak berbisa. Umumnya, ular berbisa meninggalkan bekas gigitan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak berbisa. Selain itu, secara fisik ular berbisa memiliki warna yang lebih mencolok sehingga sangat mudah dikenali. Moncong kepala ular berbisa juga terlihat memiliki benjolan di area belakang karena digunakan untuk menyimpan bisa ular. Apabila terkena gigitan ular dengan ciri-ciri seperti diatas, ada baiknya langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Gejala yang ditimbulkan oleh gigitan ular sangat bebahaya bahkan tak jarang sampai merenggut nyama seseorang. Maka dari itu, dr. Maha dan timnya berupaya untuk menyusun dan membuat vaksin untuk menekan dampak yang ditimbulkan dari gigitan ular. Salah satu vaksin yang berhasil dibuat adalah anticholinesterase yang diinjeksikan ke tubuh pasien gigitan ular secara perlahan setiap 5-10 menit setelah kejadian. Setelah itu, vaksin akan diberikan secara rutin secara berulang sselama 2-4 jam kedepan sampai kondisi pasien stabil. dr. Maha mengatakan bahwa “Apabila kita berada di luar daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, kita bisa memberikan pertolongan utama. Ingat jangan menggunakan air panas pada luka bekas gigitan ular karena akan memperparah keadaan”. dr. Maha menghimbau apabila kita berada di hutan atau tempat yang rentan terjadi gigitan ular, maka dapat mempersiapkan APD (Alat Pelindung Diri) yang baik. Selain itu, kita juga bisa mempersiapkan alat-alat identifikasi ular seperti alat deteksi snake bite atau alat pendeteksi Ular Kobra (ICT-Cobra).

Dengan adanya Guest Lecture ini, diharapkan peserta menjadi paham mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat gigitan ular, khususnya ular berbisa. Walaupun ular menjadi ancaman keselamatan manusia, namun apabila ditangani dan dicegah dengan baik dapat mengurangi risiko yang diakibatkan dari gigitan ular tersebut.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed (22/03/2024) Dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap praktik dan implementasi pengendalian infeksi di unit perawatan kesehatan, kegiatan kuliah lapangan merupakan bagian integral dari proses pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengevaluasi dan menganalisis manajemen pengendalian infeksi di berbagai fasilitas kesehatan. Pada kesempatan kali ini, kegiatan kuliah lapangan dilaksanakan dengan tema “Assessment of Infection Control Management in Health Care Unit” di tiga lokasi yang berbeda, yaitu Puskesmas Mlati 2, Rumah Sakit Dr. Sardjito, dan Rumah Sakit Akademik UGM. Ketiga lokasi tersebut dipilih karena mewakili berbagai jenis fasilitas kesehatan mulai dari pusat pelayanan kesehatan masyarakat hingga rumah sakit akademik terkemuka.

Puskesmas Mlati 2 dipilih sebagai representasi dari pelayanan kesehatan primer di level masyarakat. Di sini, mahasiswa dapat mengamati bagaimana pengendalian infeksi dilakukan di tingkat komunitas dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan penyakit di masyarakat. Selanjutnya, Rumah Sakit Dr. Sardjito menjadi fokus penelitian sebagai salah satu rumah sakit terkemuka di daerah ini. Di rumah sakit ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mempelajari protokol dan praktik terkini dalam pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit yang kompleks. Terakhir, Rumah Sakit Akademik UGM dipilih sebagai tempat yang mewakili integrasi antara pelayanan kesehatan dan pendidikan. Di sini, mahasiswa dapat melihat bagaimana upaya pengendalian infeksi di integrasikan ke dalam kurikulum pendidikan kedokteran dan bagaimana hal itu berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan.

Melalui kegiatan kuliah lapangan ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pentingnya pengendalian infeksi dalam praktik kesehatan serta mengembangkan kemampuan mereka dalam mengevaluasi dan menganalisis manajemen pengendalian infeksi di berbagai setting pelayanan kesehatan. Laporan ini akan menguraikan hasil penilaian serta rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam pengendalian infeksi di tiga lokasi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 6-8 Maret 2024 dengan didampingi oleh tim pengelola program studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis dan dosen pengajar yang ahli di bidangnya.

Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan kuliah lapangan mata kuliah infection control ini antara lain sebagai berikut.

  1. Memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa program studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM mengenai penilaian pada manajemen pengendalian penyakit infeksi di instansi kesehatan secara langsung.
  2. Mempelajari dan mengimplementasikan bidang keilmuan infection control pada kasus yang nyata pada instansi kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 3 lokasi yang berbeda, yaitu:

  1. Puskesmas Mlati 2
  2. RS Dr. Sardjito
  3. Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM

Kegiatan kuliah lapangan mata kuliah Infection Control ini dilaksanakan pada 6-8 Februari 2024 dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut.

  1. Puskesmas Mlati 2 : 6 Maret 2024
  2. RS Dr. Sardjito : 7 Maret 2024
  3. Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM : 8 Maret 2024

Dengan adanya kuliah lapangan mata kuliah Infection Control ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai manajemen pengendalian penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Selanjutnya, mahasiswa dapat mengimplentasikannya dalam kehidupan sehari-hari atau pada lokasi tempat bekerja nantinya sehingga dapat berkembang secara berkelanjutan.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed (22/03/2024) Hari jadi atau biasa disebut dengan Dies Natalis umumnya menjadi salah satu hal yang paling dinanti-nanti. Selain sebagai pertanda tambah usia, dies natalis juga diperingati sebagai ajang suka cita dalam kisah perjalanan seseorang pada masa kedidupannya. Hal tersebut juga terjadi pada peringatan Dies Natalis FK-KMK Universitas Gadjah Mada lalu.

Pada Sabtu, 17 Februari 2024 lalu FK-KMK UGM merayakan dies natalis yang ke-78. Kegiatan tersebut dilakukan di halaman depan Ghra Wiyata dan diikuti oleh berbagai civitas akademik, seperti dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Beberapa rangkaian kegiatan juga ikut dilaksanakan guna meramaikan dies natalis FK-KMK UGM, diantaranya yaitu line dance, lomba caping, lomba menyanyi, lomba mewarnai dan menggambar untuk anak-anak, senam sehat, pembagian doorprize dan lain sebagainya. Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH. selaku dekan FK-KMK UGM menjelaskan bahwa peringatan Dies Natalis ini menjadi simbol perubahan untuk melaksanakan pendidikan yang lebih berkualitas di masa depan.

Beberapa jajaran rektor dan pimpinan Universitas Gadjah Mada juga ikut serta dalam peringatan Dies Natalis FK-KMK UGM. Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D atau lebih akrab disapa Prof. Ova mengaku merasa bernostalgia dengan fakultas kedokteran karena sebelum menjabat menjadi rektor UGM beliau sempat menjabat sebagai dekan disini. “Saya merasa senang bisa kembali lagi kesini, di fakultas kedokteran yang saya cintai. Fakultas ini akan selalu menjadi salah satu fakultas kebanggaan UGM”, ujar Prof. Ova.

Prodi Magister Ilmu Kedokteran Tropis juga ikut serta meramaikan kegiatan tersebut untuk meramaikan acara. Beberapa dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa tampak ikut serta dalam acara tersebut. Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kecintaan kita kepada FK-KMK UGM sebagai bagian dari penyelenggara pendidikan di Indonesia.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed (07/02/2024) Pada Selasa, 06 Februari 2024 Prodi Kedokteran Tropis FK-KMK UGM dan Mahidol University, Thailand secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam bidang akademik. Pada penandatangan PKS tersebut, Prodi Kedokteran Tropis diwakili oleh Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH. dan dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph.D. Penandatanganan PKS juga dilakukan langsung di Mahidol University, Thailand.

Kerja sama tersebut mecakup perizinan pertukaran pelajar (student exchange), kerja sama perkuliahan bersama, dan kajian riset. Adanya kerja sama tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan eksternal prodi serta meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed (06/02/2024) Program studi magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada kembali mengadakan rapat rutin pleno tahunan. Salah satu agenda penting yang dibahas pada pertemuan ini adalah evaluasi kegiatan perkuliahan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 06 Februari 2024 di Ruang U25 AB, Gedung Pascasarjana Tahir Foundation, FK-KMK UGM.

dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D. selaku ketua program studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis mengatakan bahwa pihak pengelola prodi akan terus melakukan perbaikan pendidikan melalui evaluasi perkuliahan yang rutin dilakukan tiap tahunnya. Kualitas dari suatu perkuliahan dapat dilihat dari pelaksanaan perkuliahan. Kegiatan perkuliahan perlu dilakukan pembaharuan setiap semester untuk menijau sejauh mana efektivitas dan ketercapaian tiap mata kuliah. Setiap mata kuliah memiliki capaian/ luaran yang berbeda dan harus dikuasai oleh setiap mahasiswa. Untuk mengukur penguasaan materi mahasiswa, dapat dilakukan melalui assessment pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Assesment tersebut terdiri dari penilaian praktikum, tugas perkuliahan, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester dengan presentase bobot yang berbeda-beda tiap mata kuliahnya. Program studi magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM berusaha penuh untuk menciptakan perkuliahan yang berkualitas. Maka dari itu, setiap akhir semester diadakan pertemuan untuk membahas ketercapaian perkuliahan selama satu semester penuh. Beberapa tamu undangan turut serta dihadirkan untuk menilai apa saja yang perlu diperbaiki. Tamu undangan tersebut diantaranya yaitu tim inti program studi, dosen pengajar lintas departemen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan alumni.

Selain membahas evaluasi perkuliahan, pengelola prodi magister Ilmu Kedokteran juga merasa perlu dilakukan pembaharuan terhadap kurikulum pembelajaran agar relevan dengan kebutuhan saat ini. dr. Vicka Oktaria, MPH., Ph.D. juga menjelaskan bahwa saat ini beban SKS (Satuan Kredit Semester) prodi Magister Ilmu Kedokteran Tropis terlalu berat sebelah, terutama pada mata kuliah konsentrasi Entomologi Kesehatan. Perlu dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk membahas perubahan ini.

Adanya rapat bersama ini, diharapkan dapat menjadi ajang bagi civitas akademik yang berkaitan dengan Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis untuk saling berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai sistem perkuliahan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan instansi (learning outcoumes). Harapannya, dengan adanya rapat ini kurikulum dan sistem pembelajaran di Prodi Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM menjadi semakin baik lagi

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed – Pada Rabu, 24 Januari 2024 lalu, telah dilaksanakan wisuda mahasiswa untuk jenjang pascasarjana. Wisuda tersebut dilakukan di GSP (Ghra Sabha Pramana) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan dihadiri oleh wisudawan dan wisudawati dari berbagai fakultas. Pada periode ini, terdapat dua mahasiswa dari Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis juga ikut diwisuda bersama dengan mahasiswa lainnya, dengan dua diantaranya yaitu dr. Alfin Herjuno Dwiputro, M.Sc. dan drh. Rais Yunarko, M.Sc.

Pada momen tersebut, wisudawan dr. Alfin Herjuno Dwiputro, M.Sc. terpilih menjadi perwakilan mahasiswa terbaik dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan dengan perolehan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebesar 4,0 (predikat cumlaude). Wisuda ini sekaligus menjadi wisuda pertama jenjang pascasarjana yang dilaksanakan pada awal tahun 2024. Kaprodi Program studi IKT (Magister Ilmu Kedokteran Tropis) melalui perwakilan staf pengelola mengucapkan selamat kepada para wisudawan yang telah menyelesaikan studinya dengan baik. Semoga ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berkuliah di IKT UGM dapat diimplementasikan dengan baik sehingga bermanfaat bagi nusa dan bangsa.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed – Pada Senin, 22 Januari 2024 program studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM mengadakan rapat internal untuk membahas tentang pembaharuan kurikulum. Pembaharuan kurikulum tersebut dilakukan dengan penyesuaian jumlah SKS pada mata kuliah konsentrasi mengikuti panduan dari universitas. Kegiatan ini dilakukan secara hybrid (campuran) dengan dihadiri oleh sejumlah tim inti program studi dan tenaga kependidikan. Dr. Riris Andono Ahmad MPH., Ph.D. selaku kaprodi Kedokteran Tropis mengatakan bahwa adanya pembahasan kurikulum ini perlu dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi sejauh mana implementasi pembelajaran bagi mahasiswa.

Hasil dari rapat internal ini telah disepakati bahwa akan dilakukan penyusunan RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) bersama dengan alumni pada pertemuan selanjutnya untuk membahas mengenai kebutuhan perkuliahan agar relevan dengan target capaian prodi. Selain itu, beberapa agenda pembahasan lain yaitu mengenai TCK (Target Capaian Kinerja) prodi yang berisi mengenai daftar kemajuan, perkembangan, serta capaian kurikulum yang akan dilakukan selama satu semester kedepan. Dr. Riris Andono Ahmad juga menekankan bahwa perlu adanya penyebarluasan informasi prodi kepada para calon mahasiswa pascasarjana yang direalisasikan melalui roadshow prodi. Target pelaksanaan roadshow prodi tahun ini adalah perguruan tinggi yang memiliki jurusan diploma di bidang kesehatan lingkungan dan laboratorium. Hal tersebut dilakukan karena saat ini Prodi Ilmu Kedokteran Tropis telah membuka jalur pendaftaran baru bagi mahasiswa program diploma.

Penulis: Fikri Wahiddinsyah

Tropmed (08/01/2024) Beasiswa merupakan salah satu hal yang paling dicari-cari oleh para mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan. Tak jarang dari mereka mulai mempersiapkan berbagai persyaratan yang diperlukan sejak jauh-jauh agar memperoleh hasil yang maksimal. Umumnya, pendaftaran beasiswa terdiri dari 3 tahap utama, yaitu seleksi administrasi, seleksi tes substantif, dan seleksi wawancara. Mayoritas dari mereka sudah mempersiakan berbagai keperluan yang menyangkut tes administrasi dan tes substantif dengan baik, namun tak jarang juga mereka mendapat kesulitan dalam memberikan jawaban saat mengikuti seleksi wawancara. Untuk mempermudah mahasiswa mempelajari hal tersebut, berikut kami rangkum apa saja daftar pertanyaan yang sering ditanyakan saat mendaftar beasiswa pendidikan. Semoga dapat membantu banyak orang yang ingin mengikuti seleksi beasiswa, khususnya untuk mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM.

Salam hormat,
Prodi Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM

Tropmedugm (08/01/2024) Program studi magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM terus berkomitmen dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkualitas. Berbagai kegiatan telah kami upayakan sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan kepada para civitas akademik UGM maupun umum. Perlu diketahui, prodi magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM memiliki 3 konsentrasi perkuliahan yang berbeda, diantaranya sebagai berikut.

  1. Penyakit infeksi tropis
  2. Biologi molekuler dan imunologi penyakit tropis
  3. Entomologi kesehatan

Belakangan ini, ada banyak pertanyaan yang sering ditanyakan kepada kami perihal perkuliahan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, kami rangkum beberapa pertanyaan tersebut kedalam infografis berikut ini. Semoga dengan adanya pertanyaan ini dapat menjawab semua pertanyaan yang ada di benak pemirsa semuanya.

Salam hormat,
Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis FK-KMK UGM