Tropmed UGM – Pusat Kedokteran Tropis melakukan kegiatan workshop pada hari Jumat (21 November 2014) yang dilaksanakan di gedung Pusat Kedokteran Tropis. Kegiatan workshop ini merupakan bagian dalam siklus penelitian, dimana setelah proposal maka dilakukan persiapan dataset untuk dianalisis. Workshop ini adalah tindak lanjut dari workshop yang sebelumnya dilakukan di Bali pada bulan Mei 2014 lalu. Pelaksanaan workshop ini merupakan kerjasama antara Fakultas Kedokteran UGM, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan The Kirby institute, Fac of medicine, university of new Wales dengan dihadiri para mentor dan supervisors dan trainee.

Adapun kegiatan workshop ini dikuti oleh berbagai peserta yang berasal dari Kirby, FK UGM, dan FK Udayana, Bali. Keseluruhan peserta dan pemateri berjumlah 20 orang. perwakilan dari Kirby dua orang (sebagai pemateri), dari FK UGM ada 8 peserta (diantaranya mahasiswa S2 Ilmu Kedokteran Tropis, dan Alumni), serta 10 peserta lainnya berasal dari FK Udayana, Bali.

Kegiatan workshop ini berlangsung selama tiga hari (21 -23 November 2014). Pada hari pertama meliputi kegiatan review of basic concepts (T-test, chi square) and linear & logistic regression, practical exercise and home work. Untuk hari kedua trainee mempersentasikan tugas mereka, menerima materi multivariate analisis, latihan praktikanalisis multivariate. Dan pada hari terakhir trainee mempersentasikan tugas mereka, menerima materi survival analysis, Kaplan Meier methods dan log rank test dan cox regression.

Tujuan dari workshop yaitu Trainee dapat mengerti kapan menggunakan metode longitudinal, Trainee dapat melakukan tes statistik dengan tepat dan dapat menginterpretasikan hasil analisis tersebut, Trainee dapat mempersiapkan data mereka untuk di analisis statistik, Trainee dapat menganalisis data mereka dan menginterpretasi sert menyajikan hasil temuan mereka.

Tropmed UGM – Prodi S2 Ilmu Kedokteran Tropis, FK UGM hari ini (Kamis 20 November 2014) melaksanakan rapat internal staf beserta Kaprodi dan Sekretaris Jurusan. Rapat ini dimulai pukul 11:00 wib – selesai untuk memeriksa sejauh mana persiapan prodi dalam mengumpulkan data (borang) untuk akreditasi awal tahun 2015. DR. dra Ning Rintiswati bersama dr. Elsa mendengarkan laporan-laporan yang sampaikan para staf mengenai tugas yang telah diserah-tugaskan. Kaprodi dan Seketaris jurusan kemudian memberikan masukan serta evaluasi bersama.

Kegiatan rapat rutin internal ini sengaja dilakukan setiap pekan agar Kaprodi dan Sekretaris Jurusan mengetahui sejauh mana para staf telah melakukan tugasnya. Selain itu juga dengan melakukan rapat rutin staf dapat langsung konsultasi pada Kaprodi maupun Sekretaris Jurusan mengenai hambatan-hambatan yang dirasakan saat mengumpulkan data. Kemudian permasalah tersebut akan dipecahkan bersama-sama.

Tropmed UGM – Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan acara rutin yang diadakan Fakultas Kedokteran UGM setiap tahunnya. Tahun ini, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 2014, kegiatan pengabdian masyarakat FK UGM mengambil tema Pemberdayaan Masyarakat yang berkelanjutan. Program Studi S2 Kedokteran Tropis FK UGM dengan dukungan P2M Dinas Kesehatan Kulon Progo mengangkat judul “Pemberdayaan Berkesinambungan terhadap Kader Kesehatan Puskesmas dan Rumah Sakit di Wilayah Kokap dan sekitarnya (Kulon Progo, DIY) Menuju Eliminasi Malaria di Jawa 2015 dan Kesiagaan dalam Menghadapi Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria”.

Latar belakang pemilihan tema ini adalah untuk mempersempit kesenjangan pengetahuan tenaga laboratorium yang terdapat pada Puskesmas yang sering mendapatkan kasus malaria dengan Puskesmas maupun Rumah Sakit yang jarang terpapar kasus malaria. Penyegaran pelatihan diperlukan untuk menstandarisasi prosedur pengambilan sediaan darah tebal maupun tipis untuk malaria, pemrosesan sediaan darah serta mengidentifikasi parasit penyebab malaria, Plasmodium sp. secara mikroskopis.

Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat Ibm yang didukung Dikti tahun 2013 lalu, di mana materi trainingnya adalah Entomologi, Mikroskopis dan Geographic Information System (pemetaan) malaria. Tahun ini, pengabdian terkait malaria ini menyertakan partisipan yang berbeda, yaitu selain tenaga laboratoris juga JMD (Juru Malaria Desa) dan tenaga laboratoris dari Rumah Sakit, baik RS umum, swasta maupun klinik.

Kegiatan training ini berlangsung selama satu hari pada Kamis, 6 November 2014 bertempat di Bagian Parasitologi, Gedung Radiopoetro, Fakultas Kedokteran UGM dengan diikuti 20 peserta yang terdiri dari 12 tenaga laboratorium dan 8 Juru Malaria Desa. Berikut adalah peserta dari Puskesmas dan Rumah Sakit di wilayah endemis malaria di Kulon Progo: Nur Inganah (Puskesmas Kokap I), Sarmini (Puskesmas Pengasih II), Dwi Setyawati (Puskesmas Samigaluh II), Rina Dwi Astuti (RSU Rizki Amalia), Latamza Rohanah (RSU Kharisma Paramedika), Erina Wargayanti (Puskesmas Kokap II), Wiwin Sulistyawati (RSUD Wates), Dwi Inu Rahmawati (PKU Nanggulan), Sukasih (Puskesmas Girimulyo II), Yetti Rismadiana (Puskesmas Samigaluh I), Siti Mukharomah (Puskesmas Girimulyo I), dan Nulik Kukuh (RS St. Yusup Boro); sedangkan peserta JMD adalah Sugiman (Kokap I), Admono (Kokap I), Supoyo (Kokap I), Poniman (Kokap I), Samino (Kokap II), Haryanta (Kokap II), Narimo (Kokap II), Mujiyana (Kokap II). Fasilitator pelatihan ini antara lain Dr. Elsa Herdiana M., Prof. Supargiyono, DR. Mahardika dibantu oleh Dr. Tri Baskoro TS., Rizqiani AK., Purwono, dan Kuswati.

Hal-hal khusus yang perlu mendapatkan perhatian dari instansi masing-masing adalah (mikroskop, pewarna giemsa, methanol serta sarung tangan sebagai alat pelindung diri); JMD dan teknisi lab perlu memperhatikan cara pembuatan sediaan darah secara lengkap baik tebal maupun tipis, proses pengapusan dan proses pengecatan.

Khusus untuk teknisi lab, diharapkan mampu untuk mengidentifikasi tidak hanya spesies Plasmodium, tetapi juga mampu mengidentifikasi stadium parasit malaria, serta melakukan penghitungan parasitemia atau densitas malaria, masing-masing untukmenetapkan keparahan penyakit malaria serta memantau keberhasilan dari proses terapi malaria.

Untuk kepentingan penjaminan mutu (Quality Control), maka pembuatan slide darah malaria disarankan untuk dibuat lebih dari satu untuk kepentingan cross-check dengan DinKes dan sisanya untuk pembelajaran bagi teknisi laboratorium di Puskesmas/RS itu sendiri di masa yang akan datang.

Bagian Parasitologi FK UGM juga menawarkan kesediaan untuk memberikan cross-check pada Puskesmas maupun RS yang memerlukan. Pada akhir pelatihan, panitia memberikan materi kuliah, prosedur pembuatan sediaan darah tebal/sediaan darah tipis serta bench aid berupa gambar species Plasmodium dan jenis sel darah yang harus dikuasai. (sumber Dinkes Kulonprogo)